( Cerpen ) Hantu ~ By NAPs




“Bima ……. Tolong bantu mama!”
“Bantu apa Ma?” jawabku
“Tolong antarkan kue bolu ini kerumah Nia!, mau khan?” Tanya mama
“Waduh!!! Mati aku, rumah Nia khan bersebelahan dengan rumah angker itu. Apalagi sekarang sudah malam begini”. Pikirku.
“Iya mama, Bima antarkan kuenya” jawabku sedikit ragu-ragu. “Tapi ditemani mas Erfan ya ma?” sambungku
“Lho, mas Erfan bukannya sedang pergi ke rumah temannya” jawab mama
Terpaksa aku berangkat ke tempat Nia sendiri.
“Oh ….. iya, nanti pulangnya minta antarkan Nia saja” pikirku dalam hati.
Akupun berangkat kerumah Nia seorang diri. Sepanjang jalan aku terus saja berdo’a sampai akhirnya aku sampai dirumah Nia dengan selamat. Tapi rasa tidak enak masih saja menghampiriku.
“Assalamu’alaikum……… Nia, ini aku Bima” kataku
“Waalaikumsalam, Oh…….. Bima, ada apa, koq tumben kamu malam-malam mau kerumahku?” Tanya Nia sedikit menyindir.
“Ini ada kue bolu dari mama”. Aku menyerahkan kue bolu kepada Nia, kemudian kami berbincang-bincang sebentar. Kemudian aku pamit pulang. Untungnya tanpa kuminta Nia mau mengantarku pulang.
“Nia, tolong antarkan sebagian kue ini ke rumah sebelah ya?” kata mama Nia.
“Iya ma……. Sekalian Nia mau mengantar Bima pulang” Jawab Nia
“Waduh…….. gawat nich!!!!” pikirku
Beberapa saat kemudian aku dan Nia sudah sampai di depan rumah angker. Rumahnya sangat besar, di halamannya terdapat dua buah pohon rambutan yang sangat besar.
“Ayo Bim, kita masuk. Tidak perlu takut, ada aku koq” kata Nia mengejek
“Enggak, aku tidak ikut masuk, aku tunggu kamu disini saja, tapi kamu jangan lama-lama ya?” jawabku.
“Baiklah, aku masuk dulu ya, kamu benar-benar tidak mau ikut masuk?” tanya Nia lagi.
“Iya…., aku tidak ikut!” Jawabku ketus.
Nia akhirnya masuk kerumah angker itu sendiri. Segala bayangan mengerikan langsung terpikir olehku. Aku langsung bergidik ngeri, bulu kudukku merinding. Beberapa saat, Nia tidak juga keluar dari dalam rumah, aku jadi khawatir.
“Aku harus bagaimana? Jangan-jangan Nia dimakan hantu penunggu rumah itu….. Mama Nia juga aneh, masa rumah kosong koq dikasih kue bolu? Apa buat sesajen ya?” pikiranku jadi kacau.
Akhirnya kau memutuskan untuk menyusul Nia. Baru sampai diambang pintu, aku menghentikan langkahku. Tapi demi sahabatku Nia aku tetap masuk. Saat baru masuk, tiba-tiba pintunya tertutup sendiri.
“Huwaaaa…… ada hantu yang menutup pintu!” aku lalu berteriak ketakutan.
“Ah…. Cuma angin lewat” pikirku.
Beberapa langkah memasuki rumah aku melihat sesosok bayangan putih. Aku langsung mengucapkan do’a. saat berjalan lebih jauh kedalam rumah sosok putih tadi semakin jelas terlihat. Sosok itu sedang duduk di sofa sambil menangis.
“Nia dimana ya?” tanyaku pada diri sendiri.
Aku berjalan lagi, sosok itu berpaling kearahku, kulihat mukanya pucat.
“Hantu!!!!  Hantu!!!! Hantu!!!!” aku berteriak sambil berlari menuju ke sebuah ruangan. Di ruangan itu ada sebuah ranjang, aku lalu bersembunyi dibawah ranjang itu.
“Hosh…. Hosh …… Hosh…..” aku terengah-engah.
“Bima….. jangan sembunyi” ada suara dari luar ruangan.
Aku mengintip keluar. Hantu tadi berjalan mundur, lalu aku mengikutinya. Hantu itu menyalakan lampu ruang tengah, dan………
“Happy birthday Bima!!!!!” seru orang-orang yang ada disitu.
“Lho Nia?...... jadi mama, Nia, mama Nia dan yang lainnya kerja sama untuk ngerjain Bima ya? Mas Erfan koq ada disini?” tanyaku
“Kamu pasti lupa kalau sekarang kamu ulang tahun. Bukan ngerjain tapi memberi surprice, iya  soalnya mas Erfan yang merencanakan” jawab mama
“Bima, selamat ulang tahun ya! Semoga tambah pintar dan tidak menjadi anak yang penakut lagi” kata Nia
“Terima kasih semuanya! Aku sampai terharu”
Kenangan indah ini tak akan pernah aku lupakan.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

It's my life! don't judge me please! you don't know about me!

Followers